Sabtu, 21 November 2015

Dilema Mahasiswa di Negeri ku di Negeri Indonesia

Saya rasa kamu semua yang sedang membaca tulisan ini mungkin sedang dilema, atau sekedar nyasar belaka dan gak sengaja iseng ngeklik. Yah lewat tulisan ini saya gak menjamin siapapun untuk terlepas dari dilemanya, terlepas dari segala galaunya, karena saya tahu persis anda yang sedang membaca sampai poin ini bisa jadi kamu adalah mahasiswa atau kamu mantan mahasiswa atau paling tidak pernah menjadi mahasiswa. Mahasiswa pasti pernah dilema ya, katakan saja hampir pasti, yah kamu boleh saja bilang aku bahagia kok, aku enggak se-dilema itu kok, itu terserah kamu, kamu yang ngerasain kok. Seperti apapun tipe mahasiswa-nya itu pernah galau pasti.

Aku jujur saja bukan mahasiswa aktif, dari semester satu sampai skripsi tidak pernah namanya menyentuh yang namanya organisasi, nyesel! ah enggak aku gak menyesali hal yang begituan, mahasiswa masa depan suram! ah emang kamu tuhan kok bisa ngatain masa depan orang lain suram. Ah enggak sudahlah aku gak nyesel gak usa ngeyel.

Ada percakapan aneh saat bersama teman-teman. Kamu lulus mau ngapain nyet! aku mau jadi PNS aja enak. Oke ada temen yang agak sedikit perfeksionis bilang ngapain jadi PNS cuman membebani negara, cita-cita dan mimpi jangan setengah-tengah jadi pengusaha lah keren enak bisa bantu banyak orang, kita harus kaya supaya bisa membantu kaya orang lain. Dia nyeletuk kalau kamu mau ngapain pret! aku jadi guru aja kayaknya enak bisa dibisnisin siswanya suruh fotokopi tapi lewat aku. Wah dasar lu otak bisnis gak bener. Aku cuman merengut-merengut ngangguk-ngangguk bingung juga mau ngapain mau ngomong apa.

Lah kamu mau ngelamar kerja emang punya apa, IPK mu tinggi buat apa, kamu melamar kerja di sini alasannya apa, apa yang kamu lakukan jika bekerja disini, kamu punya mimpi untuk dirimu sendiri tidak. Itu yang saya sebutin adalah kutipan teman ketika bercakap-cakap.

Jujur saja sampai semester 7 ini IPK saya 3.8 sekian. Sampai tulisan ini dibuat saya juga nyambi skripsi dan kerja part time atau paruh waktu, sakit bro! sakiit lah hahaha. Itu perjuangan saya akan sabar dan menjalani dengan segenap hati. Saya gak mikirin gimana masa depan meskipun saya sudah banyak baca buku motivasi yang isinya kira-kira sama. " apa yang kamu kerjakan hari ini adalah menentukan masa depanmu ".

Jadi dimana dilemanya mahasiswa Indonesia ?

Tidak semua mahasiswa sepayah saya, ada mahasiswa yang berprestasi di Indonesia, mewakili banyak olimpiade, kompetisi antar daerah bahkan negara, apa mereka juga dilema sama seperti yang saya rasakan, mungkin kamu salah satu tipe mahasiswa diatas, good job!.

Kenapa harus galau dan dipikirin, yang perlu kamu lakukan mungkin hanya terus bergerak dan jangan diam, berbuat baik kepada semua orang, memberi dan membantu.

Semua pekerjaan itu baik asal kamu melakukannya dengan baik dan benar juga, mau jadi PNS, pegawai, buruh, tukang parkir semua baik kok kan halal toh. Kalau yang jadi pengusaha ya jangan curang, jangan menghalalkan segala cara, menyogok dan menyuap, yang jadi pejabat bekerjalah untuk rakyat.

Pekerjaan apapun sebodoh apapun manusia kalau negaranya mengayomi rakyatnya pasti akan bahagia, punya uang atau gak punya uang bukan masalah serius, sehat gak sehat sudah ditanggung negara. Kita di Indonesia gimana ?

Orientasi nya adalah uang, uang, uang dan uang lagi. Biaya berobat mahal, kuliah mahal, makan mahal, bbm mahal, ekonomi kian terpuruk, demokrasi kita sudah gak sehat. Itu yang sebenarnya bikin galau. Lapangan kerja sedikit banyak mahasiswa pengangguran.

Mahasiswa adalah pemuda harapan negara ini yang sedikit beruntung karena terdidik dengan baik dibandingkan dengan mereka pemuda yang lain yang kurang beruntung tidak dapat merasakan pendidikan tinggi.

Jangan lagi dilema, berusahalah dengan benar untuk dirimu dan ikhlaslah membantu kemudian.